Tangan-tangan halus itu kini menjelma
Kasar
Tiada lagi keindahan
Hanya ada peraduan yang temaram
Senyum mereka pun terhapus oleh sendu yang kelabu
Demi menyambung sisa-sisa kehidupan
Meraka merujuk ke perantauan
Dipenuhi oleh hingar bingar yang semu
Palsu
Berangkat dengan doa dan nyawa
Terkadang mereka pulang hanya tinggal nama
Pelecehan
Kekerasan
ah, itu sudah biasa
Hak-hak mereka terbelenggu kaku didalam peraduan
Terperkosa atas nama aturan-aturan yang mengundang gelak tawa
Perlindunganlah yang mereka cari
Kehangatan didalam sayap-sayap para penguasalah yang mereka nanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar